27/10/12

Vaksinasi pada Kelompok Khusus

Terdapat kekhususan pada suatu kelompok masyarakat dalam perolehan vaksin terkait dengan usia, kehamilan, pekerjaan atau lingkungan hidup yang dapat menjadi sumber infeksi terhadap seseorang usia dewasa. Kekebalan yang mungkin didapat setelah menjalani vaksinasi di usia anak akan menurun dan tidak dapat melindunginya lagi terhadap infeksi yang sering dijumpai di masyarakat. Dengan demikian, perlu dilakukan vaksinasi ulangan untuk meningkatkan lagi kekebalan yang pernah ada dan kekebalan untuk penyakit lainnya.


Vaksinasi pada Petugas Kesehatan
Dalam menjalankan tugasnya seorang petugas kesehatan dapat terinfeksi penyakit saat kontak dengan pasien yang menderita penyakit menular. Di samping itu ia sendiri harus bebas dari sesuatu penyakit menular yang dapat tertularkan kepada pasien yang dirawatnya khususnya pasien imunokompromais. Karena itu seyogianya harus dijalankan program imunisasi terhadap petugas kesehatan yang berhubungan dengan dan sebagai bagian tidak terpisahkan dengan program kesehatan keseluruhan. Perlu setiap tahun dilakukan evaluasi ulang status imunnya terhadap berbagai penyakit yang umum terdapat di masyarakat. Semua petugas kesehatan, kecuali yang mempunyai kontraindikasi terhadap vaksinasi tertentu, wajib divaksin terhadap penyakit influenza, tifoid, gondok. Untuk petugas yang merawat anak perlu mendapat vaksinasi untuk penyakit yang masih endemis pada anak berupa  vaksin untuk campak, rubela, cacar air, dan Tdap. Jika petugas terkait dengan pengurusan darah atau cairan tubuh manusia (darah, cairan paru, cairan pleura, lambung, asites, urine, feses)  perlu mendapat vaksin untuk hepatitis A, dan hepatitis B. Petugas yang sering berurusan dengan penyakit pada binatang perlu mendapatkan vaksinasi terhadap anthrax dan rabies. Rekomendasi vaksinasi terpenting untuk petugas kesehatan yang secara serologik belum memiliki imunitas adalah: (1) imunitas aktif yang sangat dianjurkan (Influenza, Hepatitis B, MMR (measles, mumps, rubella),Varicela (cacar air)), (2) imunitas aktif dan pasif terhadap penyakit yang terindikasi kuat: hepatitis A, tifoid, TB, meningokokus (misalnya pada mikrobiologis) dan pertusis, (3) imunisasi yang direkomendasikan pada semua orang dewasa: tetanus, difteria, pertusis (DPT), pneumokokus.

Vaksinasi pada Pramusaji
Juru masak dan pramusaji yang terkait dengan pembuatan, pengemasan ataupun penghidangan makanan di restoran, hotel atau tempat lain. Pekerja yang berstatus pembawa kuman penyakit (karier) dapat menjadi sumber penyebar penyakit bagi konsumennya melalui makanan yang tercemar virus atau bakteri penyebab penyakit itu. 

Vaksinasi pada Wanita Hamil
Vaksinasi pada wanita hamil diberikan dengan mempertimbangkan untung dan ruginya terhadap si ibu dan fetus dalam kandungannya. Kemanfaatan vaksinasi terhadap wanita hamil melebihi risiko potensial yang mungkin mengenai fetus pada saat paparan infeksi tinggi, kala infeksi akan membahayakan ibu dan fetus dan kala vaksin diperkirakan tidak akan menimbulkan sesuatu risiko. Umumnya vaksin virus hidup merupakan kontraindikasi pada wanita hamil karena risiko transmisi virus kepada fetus. Namun belum ada bukti risiko dari vaksinasi dengn pemberian virus yang inaktif, vaksin bakteri, atau toksoid.

Vaksinasi Terhadap Orang yang Melakukan Perjalanan (Traveller)
Perjalanan meningkat meningkat ke berbagai belahan dunia untuk berbagai keperluan misalnya kunjungan wisatawan, kunjungan keluarga, urusan bisnis dan pekerjaan, mahasiswa dan ilmuwan, pemerintahan, imigrasi, berhaji serta olahraga dan pertunjukan. Traveller dapat berperan sebagai pembawa penyakit ke negara atau daerah yang dikunjungi, korban tertular penyakit di negara yang dikunjungi serta membawa bibit penyakit kembali ke negara asalnya. Karena itu sebaiknya traveller dalam keadaan sehat kala bepergian, dan sebaiknya membekali dirinya dengan kekebalan terhadap berbagai penyakit yang sering ditemukan di negara yang akan dikunjunginya. Dengan demikian perlu dikenal situasi tempat tujuan perjalanannya (kondisi higienis, epidemiologis penyakit infeksi setempat), berbagai aspek vaksinasi yang dibutuhkannya. Untuk penyakit infeksi yang dapat dicegah penularannya dapat dilakukan vaksinasi.

Vaksinasi pada Jemaah Haji dan Umroh 
Jemaah haji ataupun jemaah umroh yang berada di tanah suci Saudi Arabia akan berkumpul berdesak-desakan dengan jutaan jemaah dari seluruh dunia termasuk dari daerah endemis penyakit infeksi seperti Afrika, hingga jemaah mudah sekali tertular penyakit seperti influenza dan meningitis. Karena itu, vaksinasi terhadap kedua jenis penyakit merupakan persyaratan untuk pergi haji atau umroh.

Orang Imunokompromais
Semakin banyak individu yang rentan terhadap penyakit infeksi sebagai akibat semakin luasnya penggunaan obat yang menekan imunitas tubuh untuk mengobati keganasan dan penyakit inflamasi, serta orang yang menjalani transplantasi organ dan transplantasi hematopoetik. Respons imunitas terhadap vaksin tidak begitu baik tetapi masih bermanfaat mengurangi risiko infeksi. Pemberian vaksin pada kelompok ini bersifat sangat spesifik bergantung pada kondisi gangguan imun yang dijalaninya, yaitu dapat berupa imunodefisiensi primer, infeksi oleh HIV, pemberian kemoterapi, transplantasi sel stem atau organ, pemberian imunosupresi, dan pemberian  steroid. Karena itu, rekomendasi vaksinasi pada orang yang imunokompromais sebaiknya disampaikan oleh spesialis yang merawat pasien itu sendiri.

Daftar Pustaka
  1. Prommalikit O, Tangsathapornpong, Thisyakorn U. Vaccines. 9th International Congress of tropical Pediatrics, 2011.
  2. Offit PA, Bell LM. VACCINES. What you should know. Edisi ke-3. New Jersey. John Wiley & Sons. Inc; 2003.
  3. Syamsuridjal Djauzi, Heru Sundaru. Imunisasi dewasa. Jakarta: Fakultas kedokteran UI; 2003.
  4. Ahmed Q, Balaban V. Haji Pilgrimage, Saudi Arabia. Centers for Disease Control and Prevention (CDC); 2012.
  5. Immunization and Health Information: travelers in earth-quake affected areas in Indonesia. Ontario, Canada. Ministry of Health and Long Term Care. 2009.
  6. Medical centre. Travel vaccinations for Indonesia and Bali. 2007. Diunduh 25 Pebruari 2012. Tersedia dari: www.travelvaccination.com.au/travel-vaccines-for-indonesia-bali/
Sumber: Buku Vaksin untuk Anak & Dewasa, Maret 2012. Tulisan ini telah mendapat izin dari penulis: Dr. Zulkarnain Dahlan.