26/10/11

Imunisasi

Mengapa Imunisasi itu penting?, karena dapat mencegah banyak penyakit berbahaya yang tak jarang menimbulkan kematian atau setidaknya menyebabkan kecacatan. Beberapa Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, antara lain: TBC, poliomyelitis, difteri, pertusis, tetanus, hepatitis B, hepatitis A, mumps, rubella, hemofiluss influenza, rabies, pneumonia, HPV, rotavirus.

Polio
Penyakit penyebab paralisis akut yang dapat mengakibatkan disabilitas fisik permanen dan bahkan kematian. Gejala: tiba-tiba lemas, nafsu makan berkurang, mual-mual, muntah, sakit kepala hebat, mual-mual dan muntah-muntah lebih berat sampai kelemahan/kelumpuhan. Mengapa harus diimunisasi?, sebelum tersedia vaksinasi, angka kejadian polio di AS mencapai 13.000-20.000 kasus pertahun, pada tahun 2000 tidak ada satupun laporan kasus polio. Bagaimana cara Imunisasi polio?, vaksinasi diberikan 2 tetes per oral.

Difteria
Penyakit serius yang disebabkan toksin bakteri dan sering menyebabkan gangguan jantung dan sistem saraf. Gejala: demam, lesu, pucat, sakit kepala, nafsu makan turun, pilek, sesak nafas, serak, susah tidur. Mengapa harus diimunisasi?, angka kematian sebelum vaksinasi mencapai 20% pada anak dan dewasa. Di AS, pada tahun 1921, outbreak difteria menyebabkan 12.230 kematian.
Pertusis
Penyakit yang dapat berkembang menjadi pneumonia, kejang, gangguan otak dan kematian pada bayi. Menyebabkan batuk berkepanjangan selama beberapa minggu yang dapat menyebabkan dehidrasi dan muntah. Batuk-batuk ringan terutama malam, pilek, serak, nafsu makan turun, batuk-batuk yang khas, berkeringat, muka merah, gelisah, muntah-muntah, mata berdarah, epistaksis. Mengapa harus diimunisasi?, sebelum imunisasi angka kejadian pertusis di AS mencapai 260.000 kasus pertahun dengan angka kematian mencapai 9.000 kematian.

Tetanus
Penyakit berat yang sering fatal, menyebabkan kekakuan otot, dapat menyebabkan sumbatan jalan nafas dan spasme, dapat menyebabkan fraktur.
Cara Imunisasi Difteri-Pertusis-Tetanus
o Diberikan 3X sejak umur 2 bulan dengan interval 4-6 minggu, dosis 0,5 ml, IM
o DPT ulangan umur 18-24 bulan, kemudian umur 5-7 tahun, kemudian pada umur 12 tahun
o Reaksi KIPI: demam (30%), rasa tidak enak dan pembengkakan lokal (50%)

Campak
Rash yang menyebabkan komplikasi seperti pneumonia, diare atau infeksi telinga pada 9% kasus. Beberapa kasus menjadi ensefalitis yang menyebabkan kerusakan otak. Demam, lemah, batuk, pilek, mata merah, influenza. Batuk pilek, timbul merah-merah di kulit yang dimulai dari belakang telinga ke seluruh tubuh bersamaan dengan panas. Merah-merah di kulit berkurang dengan bekas warna lebih tua, kulit sering bersisik. Mengapa harus diimunisasi?, campak adalah salah satu penyakit paling infeksius di dunia, bila imunisasi dihentikan, diperkirakan akan terjasi 2,7 juta kematian akibat campak.

Cara Imunisasi Campak
o Diberikan pada umur 9 bulan, dosis 0,5 ml subkutan
o Campak ulangan : saat masuk SD (5-6 tahun)
o Reaksi KIPI:  Demam 39,5 oC (5-15%), ruam (5%), encefalitis (1 diantara 1 juta)

Hepatitis B
Bayi dan anak yang terinfeksi Hepatitis B memiliki risiko tinggi infeksi kronis, selanjutnya dapat menyebabkan kematian akibat penyakit hati ataupun kanker hati. Panas, mual muntah, nafsu makan berkurang, sakit perut, mata kuning, kencing kuning. Mengapa harus diimunisasi?, 25% anak dengan hepatitis B kronis diperkirakan mengalami kematian yang berhubungan dengan penyakit ini saat dewasa, 12.000 anak terinfeksi dari ibu selama proses kelahiran, 33.000 anak dibawah usia 10 tahun, terinfeksi sebelum sempat dilakukan imunisasi. Imunisasi Hepatitis B diberikan sedini mungkin setelah lahir. Pemberian imunisasi berdasarkan status HBsAg Ibu pada saat melahirkan.

TBC
Gejala: Berat badan menurun tanpa sebab jelas, nafsu makan berkurang, demam lama/ berulang, pembesaran kelenjar, batuk > 3 minggu, kontak erat penderita dewasa.

Hal-hal yang mencurigakan:
1.Mempunyai sejarah kontak erat dengan penderita TB yang BTA (+)
2.Tes Tuberkulin yang positif  (>10 mm)
3.Gambaran foto rontgen sugesif  TB
4.Terdapat reaksi kemerahan yang cepat (dalam 3 – 7 hari) setelah imunisasi dengan BCG
5.Batuk-batuk lebih dari 3 minggu
6.Sakit dan demam lama atau berulang, tanpa sebab yang jelas
7.Berat badan turun tanpa sebab jelas atau berat badan kurang yang tidak naik dalam 1 bulan meskipun sudah dengan penanganan gizi (failure  to thrive)
8.Gejala-gejala spesifik (pada kelenjar limpe, otak, tulang dll)

Vaksinasi BCG (Bacille Calmette Guerin)
o Diberikan pada umur sebelum 2 bulan
o Dosis: Bayi < 1 th 0,05 ml dan anak 0,10 ml
o Diberikan intrakutan pada deltoid kanan
o BCG ulangan tidak dianjurkan
o Reaksi KIPI : Limfadenitis di axila atau leher

Hemofilus Influenza B
Penyebab utama meningitis di AS sebelum adanya vaksin. Menyebabkan ketulian, kejang, retardasi mental pada penderita yang bertahan hidup. Mengapa harus diimunisasi!, sebelum ada vaksinasi, meningitis Hib membunuh 600 anak pertahun, dan menginfeksi 20.000 anak.

Vaksin HIB
Diberikan sejak umur 2 bulan  3X dengan jarak 2 bulan, ulangan 1 tahun 


Disarikan dari Slide Presentasi Dr. Kusnandi Rusmil,dr,SpA(K),MM, yang disampaikan dalam acara Pelatihan Hidup Sehat Seri ke-3 “Memahami Kesehatan Anak Didik”, Bandung 22 Oktober 2011, diselenggarakan oleh Forum Ilmu - Bandung