24/11/11

Kesehatan Reproduksi Remaja

Masa remaja adalah waktu yang penting dalam kehidupan setiap manusia, merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa. Masa remaja, masa usia 10-18 tahun (WHO) terbagi dalam 3 tahap, yaitu: masa remaja awal (10-12 tahun), masa remaja tengah (13-18 tahun), masa remaja akhir (16-18 tahun). Dari sisi kesehatan, masa remaja ditandai oleh berbagai perubahan, antara lain perubahan fisik, psikologis, emosi, dan pematangan organ reproduksi manusia (pubertas). Dalam menghadapi perubahan-perubahan pada masa yang penting ini, seyogyanya remaja memerlukan  arahan dan dukungan dari orang tua/keluarga, sekolah, dan lingkungan di sekitarnya. Pendidikan spiritual dan pendidikan formal serta pemahaman remaja terhadap kesehatan merupakan bekal penting bagi remaja sehingga  mereka dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia dewasa yang sehat. 


Tanda-tanda perkembangan sistem reproduksi 
Pada masa remaja terjadi pertumbuhan organ-organ reproduksi untuk mencapai kematangan sehingga organ-organ reproduksi dapat melangsungkan fungsi reproduksi. Perubahan tersebut dicirikan dengan tanda-tanda tertentu, antara lain: (a) tanda-tanda primer, yakni terjadinya haid pada remaja putri dan pada remaja laki-laki terjadinya mimpi, (b) tanda-tanda sekunder, yaitu pinggul melebar, payudara membesar, pertumbuhan rahim dan vagina, tumbuhnya rambut di ketiak dan sekitar kemaluan pada remaja putri, sementara pada remaja laki-laki terjadi perubahan suara, tumbuhnya jakun, dada lebih lebar, badan berotot, tumbuhnya kumis, cambang, rambut disekitar kemaluan dan ketiak,  penis dan buah zakar bertambah besar, terjadinya ereksi dan ejakulasi. 


Organ reproduksi 
Perempuan memiliki sepasang ovarium yang memproduksi homon estrogen dan progesterone, setiap bulan menghasilkan sel telur (ovum) yang matang. Sepasang tuba falopii menghubungkan ovarium dengan uterus (rahim) pada sisi kiri dan kanan. Uterus (rahim) merupakan tempat sel telur yang telah dibuahi, yang akan tumbuh dan berkembang menjadi janin. Bila tidak terjadi pembuahan, maka terdapat lapisan dinding uterus (endometrium) yang terkelupas dan terjadi pendarahan (haid). Serviks merupakan bagian akhir dari uterus yang berhubungan dengan vagina. Laki-laki memiliki dua buah testis yang dibungkus lapisan kulit berbentuk kantung (scrotum), memproduksi sperma dimulai sejak masa pubertas sampai sepanjang hidup dan menghasilkan hormon testosterone. Organ penis bila mengalami rangsangan, maka pembuluh darah dalam penis akan terpompa dan penis menjadi tegang. Didalam penis terdapat saluran uretra, cairan semen yang mengandung sperma akan keluar melalui uretra terpancar keluar (proses ejakulasi).
Kelenjar hormon reproduksi  
Pertumbuhan & perkembangan hormon reproduksi akan berpengaruh terhadap perkembangan organ reproduksi. Hormon androgen pada laki-laki diproduksi pada masa remaja, hormone inilah yang menimbulkan terjadinya perubahan tanda-tanda sekunder dan mulai memproduksi sperma. Pada perempuan, hormon estorgen & progesteron memproduksi sel telur sejak lahir. Pada usia remaja, karena pengaruh hormon tersebut sel telur menjadi matang sehingga terjadi perubahan tanda-tanda sekunder.
Haid 
Sebagai ciri has kedewasaan seorang perempuan, dinding uterus (endometrium) dipersiapkan secara teratur untuk menerima sel telur yang dibuahi. Pada setiap siklus haid (normal 28 hari) dikenal 3 masa: (a) masa haid (2-8 hari), endometrium dilepas, pada siklus ini pengeluaran hormon dari ovarium paling rendah, (b) masa proliferasi (sampai hari ke-14), endometrium tumbuh kembali, diantara hari ke 12-14 dapat terjadi pelepasan sel telur dari ovarium (proses ovulasi), (c) masa sekresi, dibawah pengaruh hormon progesteron, endometrium menebal sehingga sel telur melekat di endometrium.
Hubungan pernikahan 
Merupakan awal dari pembinaan keluarga yang sakinah, mawahdah, warahmah, untuk menyambung keturunan yang diridhoi Allah SWT. Dimulai dengan acara yang sakral (suci) dengan restu segenap pihak agar hubungan kekeluargaan berlangsung dengan niat yang suci. Upacara pernikahan mengisyaratkan kesaksian dari Allah Yang Maha Suci, kedua pihak bertekad untuk saling memberi dan saling setia memenuhi akad yang telah diucapkan. 
Bahaya hubungan pranikah
Bahaya hubungan pranikah antara lain: remaja menjadi tidak perjaka/tidak perawan, resiko tertular penyakit menular seksual, terjadinya infeksi organ-organ reproduksi, kemungkinan mengalami kehamilan yang tidak diinginkan, pengguguran kandungan yang tidak aman, melahirkan bayi yang kurang/tidak sehat, dan trauma kejiwaan. 
Tips pemeliharaan kesehatan reproduksi remaja
Pakaian Dalam:
o    Gunakan pakaian dalam yang bersih dengan ukuran yang pas dan nyaman dipakai
o    Terbuat dari bahan yang dapat menyerap keringat (guna menghindari panas, lembab, gatal, dan jamur)
Handuk
o    Gunakan handuk yang bersih
o    Hindari pemakaian handuk bersamaan
o    Hindari pemakaian berulang dan terlalu lama
Menjaga kebersihan alat kelamin luar
o    Bersihkan setiap selesai buang air kecil dan buang air besar
o    Keringkan sebelum memakai pakaian dalam (menghindari lembab dan jamur)
Pembalut wanita
o    Gunakan pembalut yang bersih dan tidak mengandung parfum (menghindari zat kimia)
o    Mengganti setiap selesai BAK/BAB/atau bila diperlukan
o    Gunakan ukuran yang pas sehingga terasa nyaman

Daftar pustaka
  1. Tim Pembina UKS propinsi Jawa Barat, 2004. Pedoman Pelaksanaan UKS untuk Guru di Jawa Barat.
  2. Tim Penulis Poltekes Departemen Kesehatan Jakarta I, 2010. Kesehatan Remaja Problem dan Solusinya. Salemba Medika. Jakarta.
Editor ahli: Dr. Yayuk Nurmalasari